Sekelumit Pandangan Tentang Perempuan Zaman Sekarang

Randi

0 Comment

Link

Pandangan sebagian Perempuan muda zaman sekarang tentang tugas dan pekerjaan istri, cukup memprihatinkan.

Dari beberapa statusnya, mereka menganggap pekerjaan masak, bersih-bersih rumah, mengurus anak, dan mengurus suami itu pekerjaan pembantu.

Dan kalau ada laki-laki mencari istri dengan kriteria ‘pandai mengurus rumah’, ‘pandai mengurus anak’, ‘pandai masak’, jawaban ketus mereka adalah: “Itu sih nyari pembantu, bukan nyari istri!.”

Pekerjaan mulia dianggap rendah nan remeh, hanya karena pekerjaan itu dilakukan di rumah, untuk keluarga, dan tidak ada yang merintah-merintah.

Tapi bila perempuan-perempuan itu bekerja di kafe, restoran, atau apapun itu mereka menganggapnya pekerjaan bergengsi, hanya karena tempatnya di dapur McD dan badannya dibungkus seragam, plus disuruh-suruh manajer.

Atau mereka bekerja di bank, melayani nasabah laki-laki. Itu melayani suami orang. Itu karier. Itu bergengsi.

Sedangkan membuatkan kopi untuk suami, langsung berdalih ‘itu pekerjaan pembantu’.

Jadi sekpri (dibaca sekretaris pribadi) lebih bergengsi lagi.

Kalo bos nyuruh rapat di luar kota, harus ikut. Izin suami tak relevan.

Kalau ada suami tak mengizinkan, seringkali menyebut suami penghambat karier. Kalau istri tak bisa melayani suami karena ada tugas kantor, sang kantor tak disebut sebagai penghambat tugas istri.

Wahai para perempuan, sejujurnya, karier tertinggi seorang perempuan adalah Ibu.

Mengurus anak, mendampingi dan melayani suami, mengatur rumah tangga, sudah termasuk dalam definisi kata ‘ibu’. Peran seorang ibu rumah tangga lebih tinggi nilainya daripada peran seorang menteri, direktur, atau bintang panggung.

Ibu rumah tangga sepenuhnya independen, tidak disuruh-suruh bos dan diperbudak perusahaan untuk gaji yang tak pernah cukup.

Pekerjaannya bersumber dari hati nurani ibu. Kecuali kalau hatinurani itu sudah hilang atau tergantikan oleh mental budak. tsah.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment